Friday 18 October 2019

QRIS & Siomai Beringin

Friday 18 October 2019 0


Haris segera melihat jam tangannya. Waktu menunjukan pukul 16.15 WIB dan tanda selesainya jam kerja pegawai mulai berkumandang. “selamat sore.. Bank Indonesia..hari ini kita berpisah..”, mendengar irama musik tersebut, Haris bergegas menuju lift. Sore itu ia hendak menuju jalan Budi Kemuliaan yang berada tepat di sebelah kantornya. Tujuannya tidak lain untuk membeli “bahan bakar” yang ia butuhkan untuk lemburnya malam ini. Tujuan Haris hanya satu. Siomai beringin atau siomai RX King. Begitu orang-rang memangggil jajanan ini karena memang dijajakan tepat dibawah rindangnya pohon beringin di jalan Budi Kemuliaan dengan menggunakan motor Yamaha RX King biru tua. Jajanan ini begitu populer dan dalam 1-2 jam saja sudah ludes diborong pembeli sehingga Haris harus segera membelinya. 
Dalam sekejap, Haris sudah tiba di lokasi siomai beringin. Aroma bumbu kacang khas siomai beringin mulai menyeruak dari sudut jalan Budi Kemuliaan. Penjual siomay beringin bernama Pak Yadi yang sudah sejak tahun 1991 berjualan siomai. Ia sudah hafal benar dengan pesanan Haris. Tanpa menyebutkan pesanannya, Pak Yadi dengan sigap telah mempersiapkannya. Setelah selesai menyantap buruannya, Haris pun berniat kembali ke ruangan. Namun alangkah terkejutnya dia saat menyadari bahwa tidak ada uang tunai yang ia bawa untuk membayar pesanannya. Rekan kerjanya pun tidak ada disekitarnya. Alhasil ia harus kembali ke ruang kerja untuk sekedar mengambil uang Rp10.000,- untuk membayar siomai pesanannya.
“Sudah. Gak usah balik lagi mas. Mas ada saldo Go Pa* atau Ov* kan? Sekarang pembayaran bisa tinggal scan saja,”ujar Pak Yadi yang menyadari wajah kebingungan Haris.
“Kadang pembeli yang sedang tidak bawa uang tunai harus batal membeli siomai saya mas. Tapi sekarang sudah gampang. Tidak bawa uang tinggal scan saja. Lumayan juga nambah pemasukan. Apalagi ada promo-promonya juga” pungkas Pak Yadi disertai senyum yang tersungging di bibirnya. 

Haris tertegun. Menyadari bahwa sistem pembayaran menggunakan Quick Response (QR) Qode sudah sampai hingga tukang siomai favoritnya. Namun, masalah selanjutnya timbul karena Haris hanya memiliki 1 aplikasi pembayaran di ponselnya dan aplikasi tersebut belum dapat diakomodir oleh siomai beringin milik Pak Yadi. “Waduh kalo pakai aplikasi Dan* saya belum kerjasama mas” seru Pak Yadi. Alhasil sore itu Haris harus rela kembali ke ruangan guna membayar siomai pesanannya. 
Kejadian sore itu membuat Haris sadar bahwa masyarakat luas dan para pengusaha kecil sudah mulai menikmati kemudahan pembayaran menggunakan QR Qode. Terlebih metode ini memberikan manfaat dan peluang tambahan pemasukan bagi mereka. Akan tetapi, sistem ini tetap memerlukan penyempurnaan sehingga kejadian yang dialami Haris sore itu tidak perlu terjadi lagi. BI Menjawab Kejadian yang dialami Haris sangat mungkin juga terjadi pada banyak orang. Memiliki 1,2 atau bahkan 3 aplikasi pembayaran maupun uang elektronik bukan jaminan dapat menggunakannya setiap saat, karena penyedia barang dan jasa harus juga menyediakan QR Code yang berbeda-beda dari berbagai aplikasi pembayaran.
BI Menjawab
Menjawab permasalahan tersebut serta dalam rangka mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional, Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019 lalu telah resmi meluncurkan QR Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai standar nasional pembayaran melalui QR Code. Kelak QRIS akan menjadi QR Qode tunggal bagi seluruh aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking di Indonesia. Dengan demikian, seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) berbasis QR Qode seluruhnya akan terintegrasi dengan adanya QRIS. Hal tersebut tentu akan semakin mempermudah transaksi antara penyedia barang dan jasa dengan pembeli dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia karena seluruh lapisan masyarakat hanya akan menggunakan 1 (satu) QR Qode untuk setiap pembayaran melalui ponselnya. Standarisasi QR Code melalui QRIS juga sejalan dengan visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (SPI 2025) yang salah satunya bertujuan untuk memudahkan integrasi ekonomi keuangan digital secara nasional sampai ke level mikro, mendukung Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) dan financial inclusion. 
QRIS yang diluncurkan oleh Bank Indonesia memiliki tagline UNGGUL, yang merupakan akronim dari Universal, Gampang, Untung, dan Langsung. Tagline tersebut bukan tanpa makna yang mendalam. Universal berarti QRIS bersifat inklusif bagi seluruh masyarakat, baik mereka yang berada di kota, desa, pusat-pusat perbelanjaan, UMKM hingga tukang bakso ataupun siomai seperti Pak Yadi. Universal ini juga bermakna QRIS dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri. Gampang, yakni seluruh pihak dapat bertransaksi dengan mudah dan aman hanya melalui ponsel yang mereka miliki. Lalu Untung, transaksi dengan QRIS tentu menguntungkan penyedia barang dan jasa maupun pembeli karena transaksi berlangsung efisien dan dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel. Terakhir, Langsung, transaksi yang dilakukan melalui QRIS dapat langsung terjadi (real time). Prosesnya cepat sehingga semakin mendukung kelancaran sistem pembayaran. Dengan segudang keunggulannya tersebut, QRIS akan mampu mendorong berkembangnya ekonomi digital di Indonesia. 
QRIS Adalah Kunci 
Sore itu cuaca begitu cerah. Haris kembali menuju Jalan Budi Kemuliaan. Dari kejauhan, tampak Pak Yadi yang sedang membereskan barang dagangannya. 
“Sudah habis pak?” seru Haris. “Alhamdulillah sudah mas. Gak kebagian nih hari ini. Maaf ya.” Jawab Pak Yadi.
“Alhamdulillah. Gak apa-apa pak. Syukur sudah habis. 
"Hari ini yang bayar pakai scan banyak pak?,” tanya Haris kepada Pak Yadi. 
“Lumayan mas. Apalagi ada order dari GoJ** dan Gra** juga,” balas pak Yadi. 
“nanti kedepan pembayaran menggunakan scan ini bakal lebih mudah pak. Hanya cukup 1 kode saja” Haris memberikan penjelasan. 
“Oh begitu mas. Wah semakin gampang dong pembeli siomai saya. Syukurlah kalau begitu mas.” ungkap Pak Yadi dengan senyum khasnya. 
Mendengar informasi dari Pak Yadi tersebut, Haris semakin menyadari bahwa pemanfaatan teknologi digital terbukti mampu membantu pertumbuhan UMKM di Indonesia. Ditambah lagi dengan inovasi yang dilakukan BI melalui QRIS, masa depan sistem pembayaran yang lebih efisien guna mendukung perekonomian sudah semakin nyata. QRIS telah diimplementasikan mulai 17 Agustus 2019 dengan masa transisi hingga 31 Desember 2019. Dengan demikian, per 1 Januari 2020, seluruh aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking akan menggunakan QRIS sebagai standar transaksi QR Code. Dengan berbagai manfaat dan keunggulannya tersebut, QRIS diharapakan dapat menjadi kunci dalam mendukung terciptanya inklusi keuangan Indonesia, serta menjadi gerbang bagi pemberdayaan UMKM maupun usaha kecil lainnya sehingga senyum dari Pak Yadi dan rekan-rekannya sesama pedagang kecil akan senantiasa terkembang.

Nb: Artikel ini merupakan artikel yang saya buat dalam rangka lomba penulisan artikel terkait QRIS internal Bank Indonesia.

Friday 24 March 2017

Story Label

Friday 24 March 2017 0

Muda
Sama
Setiap harinya.

Tua
Muram durja.
Ah

Hidupmu terlalu mudah diterka.
Cuk.

Wonder

I always wondering....




No. I don't always wondering.

Sorry.

I lie.


Saturday 14 January 2017

Sebegitunya II

Saturday 14 January 2017 0

Haruskah
Sebegitunya
Untuk menjadi suci.
Atau seperti suci.
Dasar.

Ingat

Ada asu
Dalam
Asudahlah.

Friday 13 January 2017

Sebegitunya

Friday 13 January 2017 0

Barista
Saya pesan kopinya
Kopi paling pahit se Asia tenggara.
Baik. Saya tau.
Kopilih dia daripada aku kan.
Bukan!!!
Saya sedang tidak mau bercanda.
Lalu apa?
Saya baca di google katanya long black ya!
Double espresso.
Maklum saja. Saya tidak sebegitu nya.
Baiklah. Long black double espresso.
Lalu kenapa harus pahit tuan muda.
Ah tidak papa.
Katanya penikmat kopi sejati itu harus murni.
Tidak bercampur apa apa. Termasuk gula.
Saya ingin menjadi. Bukan seperti.
Apalah tuan ini.
Pahit manis asam pun toh sama saja.
Mereka masih penikmat. Bukan pencipta.
Tuan bisa apa.
Tapi baiklah. Saya buatkan kopi terpahit se Asia tenggara.
Jangan salah memaknainya.
Bahaya.

Jangan kau kepo kan aku

Jangan. Jangan kau kepo kan aku.
Jangan coba.
Percuma.
Saja.

Takan kau temukan aku di halaman halaman web itu.
Karena mereka hampa. Bukan siapa siapa.
Mereka lambe yang turah. Bukan catatan sejarah.

Jadi mari sini.
Kita berdua saja.
Biarlah Tuhan jadi yang ketiga.
Tak perlu setan dibawa bawa.

bLog juga hasiL karya hak cipta !
 
Blog Anak Margonda ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates