Muda
Sama
Setiap harinya.
Tua
Muram durja.
Ah
Hidupmu terlalu mudah diterka.
Cuk.
Bicara yang ada dalam kepala, kota, imajinasi dan dunia yang tak lagi sama.
Muda
Sama
Setiap harinya.
Tua
Muram durja.
Ah
Hidupmu terlalu mudah diterka.
Cuk.
Haruskah
Sebegitunya
Untuk menjadi suci.
Atau seperti suci.
Dasar.
Barista
Saya pesan kopinya
Kopi paling pahit se Asia tenggara.
Baik. Saya tau.
Kopilih dia daripada aku kan.
Bukan!!!
Saya sedang tidak mau bercanda.
Lalu apa?
Saya baca di google katanya long black ya!
Double espresso.
Maklum saja. Saya tidak sebegitu nya.
Baiklah. Long black double espresso.
Lalu kenapa harus pahit tuan muda.
Ah tidak papa.
Katanya penikmat kopi sejati itu harus murni.
Tidak bercampur apa apa. Termasuk gula.
Saya ingin menjadi. Bukan seperti.
Apalah tuan ini.
Pahit manis asam pun toh sama saja.
Mereka masih penikmat. Bukan pencipta.
Tuan bisa apa.
Tapi baiklah. Saya buatkan kopi terpahit se Asia tenggara.
Jangan salah memaknainya.
Bahaya.
Jangan. Jangan kau kepo kan aku.
Jangan coba.
Percuma.
Saja.
Takan kau temukan aku di halaman halaman web itu.
Karena mereka hampa. Bukan siapa siapa.
Mereka lambe yang turah. Bukan catatan sejarah.
Jadi mari sini.
Kita berdua saja.
Biarlah Tuhan jadi yang ketiga.
Tak perlu setan dibawa bawa.
Kau embun di awal fajar
Hadirmu tawarkan selari senja.
Sebentar.
Hanya saja,
Aku lebih butuh hara tanpa lara,
Dan matahari tanpa ilusi.
Lagi.