Wednesday 18 November 2009

Lumrah

Wednesday 18 November 2009

Hari ini mendung. Hujan rintik datang pagi-pagi sekali. Kelabu.

Apakah hariku akan sekelabu pagi ini? Kuharap tidak. Kuharap hariku tidak sekelabu ini. Karena Aku tidak memembenci kelabu dan warna lainnya. Aku hanya benci pada konotasi. Kadang pandangan orang banyak membuat kita ikut luruh dalam pandangan tersebut. Lumrah. Katanya.

Umum. Kenapa kita mesti mengikuti apa kata umum. Mengapa berbeda dari semula itu bisa dikatakan sebagai sebuah kesalahan. Buat gua, orang yang terlalu banyak ikut pendapat umum adalah orang yang sudah tergerus sudut pandangnya. Disempitkan oleh hal yang disebut “kewajaran”. Distorsi pandangan kreatif dan pandangan yang lebih luas.

Memang benar bahwa hidup kita tidak terlepas dari konotasi -konotasi umum. Prasangka banyak pihak, dan Kita hidup diatas prasangka-prasangka tersebut. Karena itulah kita dapat menetukan bahwa yang dilakukan pembunuh adalah kejahatan dan yang dilakukan oleh Kyai adalah kebaikan. Maaf. Yang tadi contoh yang ekstrim. Tapi pada intinya gua mau bilang bahwa kebenaran tidak pernah memihak. Ia netral senetral netralnya. Pandangan , cap, prasangka atau apalah namanya yang dibangun atas dasar nilai-nilai umum belum tentu dapat dikatakan sebagai kebenaran mutlak. Pun sebaliknya dengan kesalahan.

Hmmm gua gak tau apa yang barusan gua omongin. Anggap aja khilaf.

Yang pasti.. pagi ini hujan. Dan dunia terlihat suram, tapi engga dengan diri gua.

0 comments:

Post a Comment

bLog juga hasiL karya hak cipta !
 
Blog Anak Margonda ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates