Sunday 20 June 2010

Friend request

Sunday 20 June 2010
Ada 40 friend request di akun facebook saya. Sebelumnya seharusnya lebih banyak lagi. Ya.. ada 40an orang yang mau jadi teman saya. 40 orang dengan berbagai latar belakang, siap menjadi orang orang yang bisa saya andalkan sebagai teman. Lepas dari apapun motivasi mereka menklik friend request saya, faktanya, ada 40 an orang yang ingin menjadi teman saya. Entah mereka orang yang sebenarnya tidak saya kenal, orang ga ada kerjaan, orang yang hanya friend collector, atau bahkan orang jail yang siap menghack akun saya. Apapun motivasinya, kabar baiknya adalah mereka rela menjadi teman saya. Selayaknya teman, maka mereka sudah siap dengan apapun adanya diri saya, konsekuensi logis dari sebuah hal yang disebut pertemanan. Lepas bahwa nyatanya mereka hanyalah teman di dunia maya.
40 friend request yang sudah saya biarkan cukup lama itu saya perhatikan betul-betul. Ada sebagian yang memang saya kenal dan dengan sombongnya saya lama sekali menerima permintaan menjadi teman mereka. Ada juga orang-orang yang tidak saya kenal, mereka juga ingin jadi teman dunia maya saya. Sama nasibnya seperi yang lain, mereka saya biarkan, cukup lama.
Apa yang salah dengan keterbukaan? Apa yang salah dengan kita menerima permintaan menjadi teman mereka?. Ya tentu kita punya hak untuk memilih, kepada siapa saja kita dapat berteman. Kita dapat melihat sisi untung rugi saat diri kita menjadi teman mereka, kita juga dapat membuat keputusan dramatis dengan menolak permintaan teman mereka.
Tapi apakah hal terakhir tidak terlalu berlebihan?
Saya tahu, ada alasan 40an orang ini memilih saya sebagai teman mereka.boleh jadi mereka adalah orang-orang dengan niat jahat pada kita, orang-orang yang siap membuat hari-hari kita kelak menjadi tidak senyaman ketika kita belum menjadi teman mereka, boleh jadi mereka siap memeras kita dengan berbagai cara, bisa jadi mereka bakal menjadi orang-orang yang akan merepotkan diri kita. Tapi, Apapun alasannya, toh mereka sudah membuka diri mereka untuk menjadi teman, lalu mengapa kita harus menolaknya? Kita tidak selalu bertemu dengan orang yang sudah kita kenal bukan? Kita juga tidak selalu melihat hubungan untung rugi saat berteman. Mungkin saja mereka nanti justru menjadi orang yang ingin kita minta menjadi teman. Boleh jadi mereka nanti adalah orang yang memegang jabatan penting dan kita membutuhkan bantuan mereka, bisa jadi justru mereka adalah orang-orang yang dikirim Tuhan untuk menolong kita lewat postingan mereka yang inspiratif atau statusnya yang memotivasi. Selalu banyak kemungkinan kawan. Kita tidak dapat menutup satu kemungkinan pun.
Tidak ada yang salah dengan keterbukaan dan penerimaan. Orang-orang yang sudah rela ingin menjadi teman kita, tidak seharusnya mendapat perlakuan yang kurang simpatik dengan menunda keputusan kita untuk memilih atau tidak memilih mereka sebagai teman, atau bahkan menjadikan mereka sebagai koleksi pribadi untuk menunjukan betapa banyaknya orang yang ingn menjadi teman kita. Betapa kita merasa dicintai oleh bayak orang. Betapa kita semakin jumawa ketika semakin banyak orang yang ingin menjadi teman kita. Sudah semakin begitu perhitungannya kah kita?
Maaf semua, saya akan menjadi teman kalian, karena tidak ada yang salah dengan keterbukaan dan penerimaan. Itu saja.

0 comments:

Post a Comment

bLog juga hasiL karya hak cipta !
 
Blog Anak Margonda ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates