Tuesday 15 September 2009

Topeng

Tuesday 15 September 2009

Kita adalah Topeng

Kita adalah topeng kawan. Kita adalah topeng di ruang public. Atau bahkan kita adalah topeng untuk diri kita sendiri? Kita terlalu sering menggunaknnya dan enggan untuk melepasnya. Apakah kalian sadari itu? Kita boleh jumawa boleh juga bersedih, ternyata kita bukan kita lagi. Topeng apa yang kau pakai hari ini? Topeng kebahagiaan kah? Topeng kebaikan? Atau topeng ketabahan mungkin? Atau malah kau akan memakai topeng ketidakpedulian?

Itu terserah anda. Sekali lagi semua terserah anda. Oiya saya lupa. Ketika saya menuliskan ini, saya juga sedang mengenakannya kok. Jadi tenang saja. Anda tidak sendirian. Masih banyak saya –saya lain diluar sana.

Pantas saja kalu ada film manusia bertopeng dan banyak sekali film-film atau karya fiksi yang bercerita tentang manusia dan topeng. Kalu kita runtut maka akan ada ratusan film dan kisah-kisah yang menggambarkan manusia dengan topengnya.

Lau, apa alasan kita menggunakan topeng? Jawabannya tidak lain adalah untuk kenyamanan. Kita begitu nyaman untuk berada dalam topeng kita. Bagi pemakai topeng, melepas topengnya di depan umum adalah sebuah ketololan. Sama saja halnya ia melepas pakaiannya sendiri di depan khalayak. What the f***!. Topeng juga berfungsi untuk menghalangi orang lain melihat diri kita yang sebenarnya. Muka kita asli. Mengapa disembunyikan? Sekali lagiuntuk kenyamanan. Banyak orang yang tidak merasa nyaman dengan menjadi dirinya sendiri, banyak orang yang tidak merasa nyaman dengan ia yang sekarang. Sehingga untuk menutupi dirinya dari ketidaknyamanan, ia menggunakan topeng.

Untuk alasan kenyamanan itu juga , kita sudah terlalu sering melepas “keakuan” kita lalu dengan mudahnya kita gadaikan dengan identitas lain.

Ruang public. Bagiku adalah sebuah panggung. Mungkin juga bagi sebagian besar diantara kita. Layaknya panggung pertunjukan, anda dituntut untuk tampil maksimal dan sesuai harapan public. Kalau tidak, anda akan dicap berbeda atau aneh. Dan yang lebih menyakitkan lagi, kamu akan di kucilkan. Sebuah konsekuensi untuk mereka yang jujur pada dirinya sendiri. Tidak ada yang lebih jujur daripada bicara pada diri kita sendiri.


0 comments:

Post a Comment

bLog juga hasiL karya hak cipta !
 
Blog Anak Margonda ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates