Wednesday 30 September 2009

Gempa

Wednesday 30 September 2009
Selamat hari kamis!!

Saya turut beduka cita atas korban-korban pada gempa yang terjadi di pariaman, Sumatra barat kemarin sore. Semoga mendapat tempat yang wajar di alam sana.

Bicara gempa maka kita akan bicara tentang guncangan, kehancuran, getaran, korban dan hal lain yang kurang mengenakan.
Pernahkan anda merasakan gempa?? Saya yakin Sebagaian besar dari kita pernah merasakannya. Lha wong Indonesia sendiri terletak diantara dua pergerakan lempeng bumi, yaitulempeng (sirkum) mediteran dan sirkum pasifik (setidaknya ini yang saya pejari di sekolah dahulu.red) jadi, potensi gempa bumi selalu ada. Bahkan gempa adalah bencana alam yang sampai saat ini tidak dapat diterka kapan dan dimana akan terjadi. Jadi, waspadalah!!
Tapi dalam tulisan ini, mari kita melihat gempa dalam bentuknya yang lain. Terkadang kita juga mengalami gempa secara pribadi. getaran , guncangan yang mendera diri kita. Berbeda dengan gempa bumi, gempa di diri kita biasanya lebih disebabkan karena factor perasaan kita sendiri. Kalau di teorikan, maka ada dua macam gempa yang terjadi secara pribadi pada diri kita, yang pertama guncangan karena kebahagiaan, dan kedua guncangan karena rasa sedih.
Ketika anda merasa begitu senang, kita juga akan mengalami guncangan. Perasan bahagia yang membuncah dan tak terbendung membuat getaran-getaran dalam diri kita, dan gempa yang satu ini adalah gempa yang menyenangkan dan tidak jarang dibumbui rasa haru . Lain halnya dengan gempa yang diakibatkan perasaan sedih. Ketika kita mengalami kesedihan, maka guncangan itu jauh lebih hebat. Kekuatannya jauh lebih menghancurkan, entah berapa skala richter besarnya. puing-puing yang menyangga hati kita mungkin saja hancur berantakan, jalan-jalan mulus dihati juga bisa saja terbelah, tidak lupa juga ada korban-korban perasaan di dalamnya. Sama seperti gempa bumi, gempa macam ini pun tidak dapat kita prediksikan. Mungkin saja sedetik tadi anda merasa sangat bahagia dan mengalami gempa kesenangan, namun sedetik kemudian muncul gempa kesedihan. Siapa yang tahu pergerakan bawah tanah dan dalamnya palung hati kita?
Sama halnya dengan gempa bumi, maka jika kita berada dalam situasi sebagai korban, maka kita juga membutuhkan bantuan. Bentuk bantuan tersebut bisa bermacam-macam. Tapi intinya tidak lain adalah untuk membagi kesulitan, kesedihan mupun kesenangan kita. Pada akhirnya andalah yang harus dapat mengontrol perasaan anda sendiri. Menghindari efek lebih jauh dari gempa yang terjadi di hati anda.
Ingat! Kita harus selalu waspada pada setiap gempa. Baik itu gempa bumi, maupun gempa hati. Waspada untuk tidak berlebihan dan terus-menerus menjadi korban gempa hati. Karena kesenangan yang berlebih maupun kesedihan yang berlebih jika tidak dikontrol dengan baik, efeknya sama saja berbahaya. Namanya juga gempa..





0 comments:

Post a Comment

bLog juga hasiL karya hak cipta !
 
Blog Anak Margonda ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates