Tuesday 2 March 2010

Ciceri jaya

Tuesday 2 March 2010

Aku lahir disini. Di sebuah desa sepanjang jalan jendral sudirman serang. Desa kecil, tak lebih dari 5 hektar saja.

Aku dibesarkan di desa ini.

Tanahnya aku jejaki sedari aku mulai belajar menapak di bumi.

Udaranya aku hirup nikmat setiap hari.

Airnya pun kuminum, kutenggak buat memuaskan dahagaku.

Jadi sama sekali tidak ada alasan buatku untuk tidak mencintai desaku ini.

Desa Ciceri jaya sudah bulan lagi desa ciceri jaya yang dahulu.

Tempat aku bermain petak umpet, petasan, gobag, pistol-pistolan, sampai main ayah-ibu bersama teman-temanku itu kini telah berbeda. para tetua desa sudah banyak yang berpamit ke lain dunia. sawah-sawah hijau itu telah lama dilindas buldoser, layang-layang pun semakin sulit kami mainkan lagi. angkasa penuh dengan antena dan parabola.

Lapangan yang dahulu luas untuk tempat bermain kami, kini tergerus aspal dan beton tinggi-tinggi yang angkuh.Warga kami tidak dapat lagi menikmati lapangan kami sendiri. Tergusur pembangunan. Termasuk rumah tempat aku dibesarkan.

Ciceri jaya. tanah moyangku, saat ini telah tersentuh rencana besar serakahnya kota. Kota yang juga berisi manusia.

Satu persatu sahabat kecilku pergi meninggalkan desa, kebanyakan mereka tidak kembali lagi. entah kemana.

Tak ada lagi anak-anak bersemangat mengaji setelah adzan magrib tiba. Tidak ada lagi masjid yang penuh aktifitas anak muda yang semangat mengkaji ayat ayat surga.

Tidak lagi ada sapa hangat antar warga atau kue hangat yang dimasak dan diantarkan tetangga.

Inilah kenyataan. Semaunya tidak pernah akan sama lagi.

0 comments:

Post a Comment

bLog juga hasiL karya hak cipta !
 
Blog Anak Margonda ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates